SAMPIT – Masyarakat Peduli Api (MPA) Baamang Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas pelaku pembakaran lahan. Selain itu, kepolisian diminta aktif berpatroli, khususnya di kawasan rawan kebakaran.
Hal ini disampaikan oleh Ketua MPA Baamang Barat, Adi Wahyudi sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kotim, khususnya Kota Sampit belakangan ini. Terlebih menurutnya, karhutla yang terjadi sebagian besar disebabkan ulah manusia.
“Kebakaran bukan hanya sudah marak, tapi tangan-tangan jahil juga mulai sering. Melihat dari kebakaran lahan hari ini, pasti ada unsur kesengajaan. Kalau cuma cuaca panas, saat ini belum cukup untuk menyebabkan kebakaran alami, “ ujarnya, Kamis 10 Agustus 2023.
Disisi lain, dampak dari asap sisa kebakaran dinilai mulai mengganggu kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Meski pun, kabut asap belum terlalu nampak secara kasat mata, namun imbasnya pada kesehatan pernafasan sudah mulai terasa.
“Maka dari itu, saya meminta para pembakar lahan untuk sadar. Jangan sampai nanti anak atau keluarga sendiri yang jadi korban, pikirkan juga kesehatan orang lain,” ucapnya.
Sementara itu, sesering apa pun dilakukan pemadaman jika akar dari permasalahan tidak ditindak maka upaya pemadaman hanya akan sia-sia. Untuk itu, diharapkan kepolisian turut berperan untuk mengatasi karhutla dengan menindak pelaku pembakar lahan.
“Pemadaman yang kami lakukan akan sia-sia kalau tidak ada tindakan dari kepolisian. Makanya semua harus bersinergi, kami siap memadamkan kebakaran dan polisi harus siap menindak,” pungkasnya.
(ta/eksposkalteng.com)